MENGELOLA WACANA, MEMPRODUKSI KEBENCIAN

Syarifin Bangun, pendekar yang GAGAL mengelola wacana dari jari2 nya di Media Sosial.

Kelengahan Syarifin Bangun dimanfaatkan lawan nya untuk menjebak dan memenjarakan mental Syarifin Bangun.

Yah…

“Terkadang bersikap pengecut adalah jalan menuju kemenangan saat tahu, lawan benar dengan wacananya dan unggul dengan nyalinya”

kita bisa menelisik, napak tilas ; KAPAN PERNAH TERJADI PENGUASA YANG LALIM / KHIANAT di penjarakan rakyat selama sistem yang korup masih berjalan??

Pramodiya Ananta Toer, Boediman Soedjatmiko, Panda Nababan, dan banyak kritikus idealis pada masa nya kerap menciumi lembab dan pengab ruang penjara..

Apakah Syarifin Bangun orang baik??

Konyol jika ada statment begitu, tapi setidaknya dia dibenci para begajul, para penipu, para mafia, dan para pengkhianat karena bawel dan bocor. Syarifin adalah speaker sosial tentang kebobrokan sebuah sistem pemerintahan. Syarifin Bangun adalah pecandu bacot tentang hirup pikuk bagi – bagi proyek dalam tata kelola dan anggaran Uang Rakyat. Syarifin Bangun adalah TUMBAL…

Yahhh…

Wajar lah ditumbalkan dia yang selalu buat kesal. Apalagi Syarifin tidak pilih² dalam membuat orang kesal. Jangan kan Penjahat, Sepuh yang tengah menikmati masa tua dan romantisme nya tentang Kab. Karo yang dia cintai saja Syarifin serang. Sepuh itu dengan segenap pengalaman tempur nya hanya bisa senyum lirih, “leben aku nge gas asang ken kam nak ” nina bas Pusuh Sepuh yang sudah lebih dulu nge gas Yapto di kandang nya. Sebenarnya sang Sepuh iba, karena paham Kesurupan nya Syarifin bakal mengubur sendiri eksistensi Syarifin..

Syarifin Bukan AHOK.

Ahok punya Jokowi dan pendukung setia nya, sedang Syarifin punya siapa??

Saya bukan pendukungnya, sekedar simpati pada juara Karate penyandang gelar DAN II yang salah strategis dalam bertindak…

Politik dan sosial bukan arena tarung baku pukul yang hanya kenal mental ba – bi – bu…

Syarifin Harus tahu maju mundur, tarik – ulur. Syarifin harus tahu, semua layangan terbang berbatas benang…

Dan Gulungan Benang Layangan Syarifin si Tentara Langit tidak tertambat,

Syarifin Lewong kata anak pesisir, Lambai dan terdampar di balik Jeruji Besi Kabanjahe…

Anak Juhar kata Syarifin..
Ternyata Anak Juhar bukan Ndakep mami na, melainkan Jebloskan Syarifin Ke penjara…

Ula kuan kuani kuan kuan anak Juhar
Sebab kuan kuan na ngadi bas pinjara…

Mejuah – juah

#RenovasiOtak
#ArgumentumInAbsourdum
fb Dusan Popov

This entry was posted in Berita, Berita dan Informasi Utk Takasima, Informasi Untuk Kab. Karo, Taneh Karo Simalem. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *