KAMI CINTA JOKOWI

Yulius Regang – Pesta kami sudah selesai, tempik sorak, tepuk dan lambaian tangan sudah tidak ada lagi. Air mata haru bercampur bahagia pun sudah kering. Kegiatan ceremony dan celebrasi sudah berakhir, kami puas karena bisa menyapa presiden Jokowi dari dekat.

Kami masyarakat Nusa Tenggara Timur sangat mencintasi sosok seorang Jokowi. Dialah seorang pemimpin yang gigih memperjuangkan dan mengankat wajah provinsi Nusa Tenggara Timur di mata Indonesia. Dialah yang menggagas konsep membangun Indonesia dari pinggiran.

Dia tidak sekadar bicara tetapi telah bekerja dan berbuat banyak untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Di provinsi Nusa Tenggara Timur, sudah ada 7 (tujuh bendungan), dan Bendungan Napun Gete yang baru diresmikan pada, (Selas, 23/2/2021) merupakan bendungan terbesar pertama di daratan Flores. Terima kasih presiden Jokowi.

Rakyat provinsi Nusa Tenggara Timur, masih mendambakan penambahan bendungan serupa di daerah lain di daratan Flores, Sumba dan Timor, karena Nusa Tenggara Timur merukapan daerah yang cocok untuk kawasan pertanian dan peternakan. Kebutuhan akan air menjadi urgen untuk menopang pengembangan pertanian dan peternakan.

Melalui pembangunan bendungan yang ada, harapannya pada suatu saat nanti provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi yang maju dan setara dengan daerah lain di Indonesia, walau saat ini provinsi Nusa Tenggara Timur masih bertengger pada posisi yang kurang beruntung. tetapi kami rakyat Nusa Tenggara Timur yakin, dengan kerja-kerja nyata yang telah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi. Jika dukungan pembangunan terhadap provinsi Nusa Tenggara Timur terus digenjot, tidak menutup kemungkinan provinsi Nusa Tenggara Timur akan berkembang menjadi lebih baik dari saat ini.

Sebagai rakyat kecil kami senang dan bangga punya pemimpin seperti presiden Jokowi yang dekat dan mencintai rakyatnya. Sebagai presiden, Jokowi sungguh-sungguh bekerja untuk kepentingan serluruh rakyat Indonesia, termasuk rakyat di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Rakyat provinsi Nusa Tenggara Timur, patut bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintahan Jokowi atas perhatian dan semua pembangunan yang telah terjadi. Peresmian bendungan Napun Gete hendaknya menjadi harapan baru buat masyarakat Sikka yang telah sekian lama menantikan perhatian dan sentuhan pemerintah pusat dalam bentuk pembangunan berskala besar dan berkesinambungan.

Sayangnya, pasca peresmian bendungan raksas di Napun Gete, rasa cinta masyarakat terhadap Jokowi sepertinya dinodai oleh kritikan dan sinisme yang beredar di dunia maya. Rasa syukur dan terima kasih masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya masyarakat kabupaten Sikka terhadap presiden Jokowi sepertinya terusik oleh kritikkan dan sinisme dari berbagai pihak, dengan argumen pembenar bahwa kerumunan massa yang terjadi di kota Maumere-Sikka melanggar protokol kesehatan social distance.

Nama presiden Jokowi disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya kerumunan massa. Bahkan kerumunan massa yang terjadi di tengah jalan disanding-sandingkan dengan kerumunan massa di saat pendukung dan FPI menjemput Habib Rizieq Shihab (HRS) dari luar negeri. Sebagai masyarakat Nusa Tenggara Timur yang berdomisili di Maumere Sikka, tentu merasa perihatin atas sejumlah kritikan dan sinisme yang terjadi.

Perlu diketahui bahwa berdasarkan agenda kunjungan kerja presiden Jokowi yang beredar di dunia maya, tidak terlihat ada acara penerimaan dan penjemputan yang melibatkan masyarakat banyak sebagaimana layaknya penerimaan tamu kehormatan sekelas kepala Negara, tidak ada ruang untuk beraudience dengan masyarakat dan melibatkan orang banyak. Fokus utamanya adalah peresmian bendungan Napun Gete.

Saat presiden Jokowi keluar dari bandar udara Frans Seda Maumere menuju bendungan Napun Gete, masyarakat Sikka telah menunggu dan berdiri di pinggir jalan yang dilalui presiden Jokowi. Secara spontan masyarakat teriak histeris, tepuk dan lambaikan tangan disertai teriakan Jokowi…, Jokowi…, Jokowi…! bergemuruh disepanjang jalan.

Terlihat presiden Jokowi melambaikan tangan dan memberikan isyarat kepada masyarakat untuk mengenakan masker. Berdasarkan pantauan penulis peristiwa kerumuman massa di jalan Jendral Sudirman Maumere, kelurahan Waioti, kecamatan Alok Timur murni reaksi masyarakat yang terjadi secara spontan.

Kehadiran masyarakat kabupaten Sikka di Maumere yang berada di sepanjang jalan utama yang dilalui presiden Jokowi, tidak diundang, tidak dimobilisasi, apa lagi dibayar, sama sekali tidak. Masyarakat datang atas inisiatif sendiri. Reaksi spontan masyarakat Sikka di Maumere merupakan ekspresi kegembiraan, penghormatan, penghargaan, cinta dan apresiasi yang tulus terhadap seorang presiden Jokowi.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *