Manuel – Rocky Gerung mengatakan kekurangan Anies adalah banyak cebong dan buzzer yang tidak punya otak dan jika mereka punya otak, mereka akan melihat kualitas yang otentik dari seorang pemimpin. Orang dungu bersama orang dungu.
Logika deduktif saya dalam melihat Rocky, manusia separuh lelaki itu makin tajam. Rocky ini jelas-jelas mengatakan Anies pemimpin yang otentik. Seperti naturnya yang juga otentik, dia ada separuh betul. Otentik dungunya. Rocky dan Anies sama-sama otentik gagal. Satu gagal urus kota, satu gagal bina rumah tangga dan lebih memilih untuk menikmatinya sendiri. Hehe.
Selama ini kita tahu bahwa Anies ini sudah gagal dan keberadaannya di DKI Jakarta merupakan keberadaan yang tidak ada faedahnya bagi masyarakat banyak. Bahkan lebih banyak memberikan mudharat dan kerusakan baik secara lahir maupun batin. Inilah otentisitas dari Anies yang adalah gagak.
Kegagalan dan Anies adalah dua kata yang bisa identik. Keberadaan dia adalah kegagalan bagi dunia demokrasi di Indonesia. Demokrasi yang menjadi ajang kebebasan berpendapat, menjadi ajang pemaksaan pendapat.
Pendukungnya yang kebanyakan FPI dan HTI yang merupakan ormas teroris, menjadi senjatanya dalam menghajar pluralisme dan toleransi yang dibangun susah payah oleh almarhum Gus Dur selama ia ada di dunia ini. Bahkan perjuangan toleransinya diteruskan oleh penerusnya yang masih muda sampai saat ini.
Toleransi yang diperjuangkan, dihabisi dengan sangat cepat oleh Anies Baswedan lewat pendukungnya. Politisasi jenasah dan ayat, menjadi ajang yang benar-benar merusak dan meluluh-lantakkan demokrasi di Indonesia, khususnya di Jakarta, yang seharusnya menjadi melting pot kebinekaan.
Rocky Gerung yang kehilangan panggung ILC mengatakan Anies adalah orang yang otentik dalam memimpin ibu kota. Menyindir bahwa Anies tidak memiliki buzzer dan cebong yang otaknya tidak ada, karena jika ada, dia akan melihat kepemimpinan yang otentik.
Banjir-banjir parah yang terjadi, menunjukkan otentisitas Anies dalam kegagalannya. Inikah yang dibangga-banggakan oleh si Rocky Gerung, si narasumber ILC yang sudah kehilangan panggung dan main-main di Club House? Hahahaha. I were there, Papi… Hihihi.
Rocky Gerung sering sekali mendungu-dungukan objek yang ia buat sendiri, dengan logikanya yang sempit namun mau dianggap luas. Katak yang hidup dalam tempurung, merasa bahwa cakrawalanya ya tempurungnya. Merasa memiliki cakrawala, tapi ternyata Rocky Gerung adalah katak dalam tempurung.
Lumayan ya biramanya? Atau memang Rocky dilahirkan untuk menjadi pecundang dan gelandangan politik? Ya bisa saja. Menggunakan gelarnya yang ia bikin-bikin sendiri sebagai filsuf, ia merasa bahwa filsuf yang ada, selalu mengkritik pemerintah.
Padahal kalau mau bicara filsuf, ya seharusnya tugas utamanya bukan mengata-ngatai pemerintah, melainkan memberikan pemahaman agar memunculkan masyarakat yang cerdas alias intelligent society. Sayangnya, Rocky Gerung adalah manusia yang ada di kubu dungu society.
Dia bersama-sama dengan Anies bekerjasama untuk merusak tatanan demokrasi. Melawan Pancasila dan menghancurkan sendi-sendi kebinekaan. Saya yakin, orang seperti Gerung ini sudah diincar oleh BIN. Sudah dipantau jauh-jauh waktu.
Saya yakin orang ini sudah dibidik, karena memang menurut pandangan awam saya saja, dia adalah ancaman kesatuan dan persatuan di NKRI. Rocky Gerung mengatakan orang terbodoh versi Google adalah otentik? Ya silakan saja. Kalimatnya bersayap dan saya yakin dia tidak sadar.
Otentik kebodohannya. Otentik ketidakbecusannya. Otentik dalam kepiawaian dalam tata kata dan hancurkan kota. Selamat Anies, kamu punya Rocky Gerung. Apakah Rocky Gerung posesif kepada Anies dan Prabowo seperti yang ia tunjukkan di media sosial Twitternya? Silakan tanya dia langsung.
Si pendaki gunung ini, memang sepertinya sangat kesepian. Hidupnya hampa. Maka ketika dia berespons, hanyalah kehampaan yang dimunculkan. Awalnya saya kesal dengan orang macam ini, tapi lama kelamaan, kok saya kasihan ya?
Saya jadi ingin carikan orang ini pasangan hidup, yang tidak perlu dinikahi. Tapi bisa mengisi kekosongan Rocky Gerung. Karena pemikirannya yang dianggap cerdas, hanyalah tong kosong yang nyaring bunyinya. Komplang, kemplang, kamplang dan dung…
Sana ngomong saja di Club House. Kali aja para pengguna iPhone lainnya suka sama Anda. Muahaha.
Begitulah dungu-dungu.
sumber: seword