SETUJU SAMA UAS!! JANGAN KAMU CACI MAKI ORANG YANG MENYEMBAH SELAIN ALLAH

Jaya Wijaya – UAS dalam tausiyah yang diselenggarakan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) secara virtual, Senin 8 Februari 2021, dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional mengatakan :

“Jangan kamu caci maki orang yang menyembah selain Allah,” ujar UAS dalam tausiyahnya itu.

Hal ini bisa diterapkan oleh semua umat beragama, ketika semua umat beragama menerapkan hal ini maka akan berkurang politisasi agama, perdebatan antar agama yang mengakibatkan permusuhan, saling nista umat beragama dan banyak keburukan lainnya dari membanding-bandingkan antar agama.

Biarlah pembicaraan agama menjadi “kajian internal” umat beragama tersebut di lingkungan tempat ibadah, kalau sampai tersebar ke luar menjadi kajian external, maka yang harus disalahkan adalah penyebarnya, karena akibat disebarkannya “kajian internal” tersebut, mengakibatkan kegaduhan.

Demikian pula jika yang menyebarkan adalah ustad atau ulama itu sendiri, dengan dibantu tim media sosialnya. Misalnya melalui channel youtube pribadi, maka pemerintah harus berani memproses hukum pemilik channel tersebut.

Sudah saatnya Indonesia bersatu dan menghindari perdebatan-perdebatan tidak penting yang bisa membuat persatuan dan kesatuan retak. Jika kamu tidak bisa mengasihiku karena berbeda agama, maka kasihilah aku karena kita satu bangsa, bangsa Indonesia.

Bagi penulis sendiri, andaikan ada orang yang menyembah meteor, maka penulis akan tetap menghargainya. Penulis tidak masalah selama orang tersebut menjadi pribadi yang lebih baik, bisa menghargai orang lain dan selalu menginginkan perdamaian.

Tidak peduli ada yang menyembah batu, selama batu tersebut tidak dilemparkan kepada orang-orang, maka penyembah batu itu harus dibiarkan tenang menjalankan ibadahnya.

Jika kepada umat beragama lain saja kita bisa menghormati, maka tentu kita akan bisa lebih menghormati saudara yang seagama. Ini berlaku bagi semua agama, dimana di dalamnya juga terdapat banyak aliran yang saling tuding “sesat” atau “kafir” antara satu dengan yang lainnya.

Mendukung Jokowi disebut “PKI”, Jokowi mengucapkan al-fatihah dengan logat Jawa dituduh bukan Islam, almarhum ibunda Jokowi bahkan difitnah sebagai kristen. Kenapa almarhum sampai tega difitnah seperti itu? Karena yang memfitnah tahu bahwa targetnya menganggap kristen adalah agama yang inferior dibanding agamanya, jangankan dihormati, kalau perlu lebih baik dihindari.

Kalau saja masyarakat saling menghormati apapun agamanya, maka tidak akan ada fitnah seperti yang terjadi kepada ibunda Jokowi. Karena yang memfitnah akan berfikir sendiri, bahwa fitnahnya tidak akan ngefek sehingga urung melakukan fitnah.

Jadi dalam kalimat pertamanya UAS, penulis setuju dengan beliau. Lalu bagaimana dengan kalimat selanjutnya dari UAS?

Kendati demikian, namun UAS juga menegaskan bahwa dalam Islam menyembah selain Allah SWT merupakan dosa besar dan tak terampuni karena tergolong syirik.

“Ada orang mati dalam keadaan Syirik neraka jahanam kekal selama-lamanya,” ungkapnya.

Kalimat yang penulis bold adalah kata kuncinya. Harus kita akui bahwa semua agama pasti menganggap apa yang disembahnya adalah paling benar, dan tidak menyembahnya pasti akan ada akibatnya.

Kebanggaan bahwa agama yang dianutnya adalah agama yang terbaik, ada di dalam hati setiap umat beragama yang menyakini agamanya. Bahkan jika mau ditelisik lebih dalam, surga masing-masing agama juga berbeda.

Surga di dalam Islam itu tempat yang tidak bisa digambarkan dengan akal manusia. Tapi karena pada saat lahirnya agama Islam banyak yang bertanya surga itu seperti apa, maka digambarkan surga itu berisi hal-hal indah sesuai apa yang dianggap indah oleh orang saat itu, maka muncullah ayat-ayat tentang Bidadari, Khamar yang tidak ada habis-habisnya dan lain sebaginya.

Surga bagi umat hindu beda lagi, dalam Bagawad Gita surga disebut hanya tempat persinggahan yang indah namun sementara, setelahnya manusia akan berinkarnasi kembali. Sedangkan tujuan terakhir dalam hindu adalah “moksa”, bersatunya jiwa dengan sang maha pencipta (brahman).

Dalam kristen, surga adalah tempat yang kekal abadi. Di sana tak ada duka, tiada air mata, tidak ada kawin dan mengawinkan. Umat kristiani percaya bahwa di sana manusia akan bersukacita selamanya, memuji Tuhan yang maha kuasa.

Ketika memahami perbedaan konsep dalam setiap agama ini, kita akan paham kalau berdebat tentang hal tersebut adalah hal yang tidak nyambung. Karena dasar pemikirannya saja sudah berbeda, dan siapa saja berhak meyakini yang menurutnya benar.

Namun kita juga tidak bisa menghalangi masyarakat yang hobinya memang debat. Untuk hal ini maka harus disediakan forum khusus, dimana jika ada yang berdebat di luar forum ini, maka bisa dikenakan UU penistaan agama, karena isinya pasti akan saling serang antar keyakinan.

Lalu apa alasan UAS berkata agar tidak mencaci sesembahan lain?

“Mencaci orang yang menyembah selain Allah tidak boleh, kenapa? Karena kalau kamu caci orang yang tidak menyembah Allah nanti mereka akan balas mencaci Allah tanpa ilmu dan akan terjadi konflik yang luar biasa,” jelasnya.

Untuk yang ini silakan pembaca menilai sendiri ucapan UAS. Penulis hanya bertanya, ada apa dengan UAS? kok tiba-tiba berubah begini ya? Begitulah kura-kura.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *