PEMERINTAH TARGETKAN EKSPOR VAKSIN MERAH PUTIH

Pemerintah tetap memprioritaskan vaksinasi untuk penduduk Indonesia terlebih dahulu sebelum mengekspor vaksin Merah Putih. Ilustrasi pembuatan vaksin merah putih (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta, CNN Indonesia —

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menargetkan vaksin virus corona (Covid-19) buatan dalam negeri, Merah Putih, dapat diekspor ke luar negeri sehingga dapat membantu negara lain memenuhi kebutuhan vaksinnya.

Kendati demikian, pemenuhan kebutuhan dalam negeri untuk mencapai target vaksinasi 181,5 juta penduduk, tetap akan menjadi prioritas pemerintah terlebih dahulu.

“Tentunya orientasi ke depan tidak hanya keperluan dalam negeri, tapi tentu kebutuhan dalam negeri kita penuhi dulu, lalu kita juga bisa berorientasi ekspor,” kata Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN Ali Ghufron dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Selasa (9/2).

Ali mengatakan nantinya produksi vaksin Merah Putih akan dibuat dalam jumlah besar. Ia menyebut satu perusahaan yang menjadi sponsor ditargetkan mampu memproduksi 500-700 juta vaksin.

Ada pun pemenuhan penyediaan vaksin itu juga bakal didukung enam institusi yang ikut mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform berbeda-beda. Mereka yakni Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.

“Yang jelas kapasitasnya cukup tinggi,” kata dia.

Lebih lanjut, Ali menyampaikan pengembangan dan produksi vaksin Merah Putih akan terus dilakukan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Ia juga belum bisa memastikan apakah vaksin Merah Putih akan digunakan berbarengan dengan vaksin lain.

“Kalaupun ternyata bahwa pandeminya selesai di tahun 2022 umpamanya. ‘Bagaimanakah vaksin Merah Putih?’ lah, kita masih penggunaan teknologi juga perlu, masih terus berkembang, ini juga bisa kita ekspor dan sebagainya,” jelas Ali.

Terkait perkembangan vaksin Merah Putih, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menargetkan memasuki uji klinis pada Juni 2021.

Ia menjelaskan vaksin Merah Putih harus melewati tiga tahapan sebelum akhirnya bisa diedarkan ke masyarakat. Saat ini, vaksin buatan anak bangsa tersebut masih dalam tahap pertama yakni riset dan pengembangan (R&D) yang akan menghasilkan bibit vaksin.

Sementara, Menristek Bambang Brodjonegoro memperkirakan pemberian izin darurat dan produksi massal vaksin Covid-19 Merah Putih dari LBM Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan platform protein rekombinan dilakukan Januari 2022.

Sementara vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) dengan platform adenovirus ditargetkan pada September 2021.
sumber: CNN Indonesia

This entry was posted in Berita, Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *