MEDAN (Waspada): Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara Surya Perdana, SH, MHum berpendapat, jika Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) pada 7 Maret 2013 mendatang dapat berlangsung satu putaran, maka dapat dipastikan APBD Sumut hemat Rp100 miliar.
“Untuk menghemat dana itu, kami mengharapkan agar rakyat benarbenar sadar hukum untuk mengikuti semua proses demokrasi tersebut,” kata Surya dalam diskusi publik tentang Peran Pilgubsu 2013 Dalam Mewujudkan Demokrasi Yang Bersih Di Sumut yang diselenggarakan KPU Sumut dan LBH Humaniora Medan, Sabtu (9/2).
Kata dia, pada 7 Maret, masyarakat harus datang ke TPS guna memberikan suaranya dalam pemilihan Cagub/Cawagubsu. “Kalau ini semua dilaksanakan, maka kesadaran hukum rakyat kita sudah tinggi. Dengan demikian, proses demokrasi kita menjadi acuan bagi provinsi lain di Indonesia,” katanya.
Bukan hanya itu, jika kesadaran hukum masyarakat tinggi, maka angka golput pada tahun ini juga berkurang. “Mungkin juga jika semuanya berjalan baik, maka proses pemilihan kita lakukan satu putaran saja. Dana Rp100 miliar yang sudah kita siapkan untuk putaran kedua bisa kita hemat dan dikembalikan ke APBD,” ucapnya.
Untuk menuju itu semua, KPU Sumut sudah mempermudah para pemilih agar proses demokrasi berjalan lancar. “Kalau untuk orang yang sakit, kita sudah siapkan TPS berjalan. Begitu juga masyarakat di daerah perkebunan. Kita sudah siapkan TPS yang tidak terlalu jauh, katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Dosen Fakultas Hukum UMSU Zulpikar SH, MH. Dijelaskannya, agar proses demokrasi di Sumut menjadi acuan daerah lain, maka jangan sampai Pemilukada di Sumut rusuh seperti Sumatera Selatan dan lainnya. “Kesadaran hukum masyarakat kita harus tinggi,” harapnya.
Sementara itu Direktur LBH Humaniora Redyanto Sidik, SH, MH mengharapkan agar mahasiswa dan tokoh pemuda yang hadir benarbenar memahami tata cara proses demokrasi tersebut. “Kita agen perubahan di sini. Jadi kitalah penentu pemimpin lima tahun mendatang,” demikian Redyanto. (h02)
sumber: waspadamedan