MEDAN (Waspada): Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Ibnu Hajar Damanik mengatakan, penerimaan mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2013 berbeda dengan tahun sebelumnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merencanakan penambahan jalur undangan mencapai 60 persen dari jumlah kuota mahasiswa baru. Tahun lalu pendaftar terbatas dan dikenai biaya pendaftaran serta kuotanya juga di bawah 50 persen. “Tahun ini, SNMPTN terbuka bagi semua siswa kelas III SMA/SMK/MA dan gratis,” kata Prof Ibnu Hajar dalam acara sosialisasi SNMPTN Tahun 2013 yang digelar Unimed, di Hotel Grand Sakura Medan, Jumat (21/12).
Menurut dia, tahun ini kuota untuk Unimed melalui jalur undangan sekitar 50 persen, Sedangkan 50 persen sisanya baru akan disaring dari ujian masuk SNMPTN serta saringan masuk mandiri lainnya. “Ini telah diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2010,” sebutnya.
Tahun 2013, katanya, terdapat tiga pola penerimaan mahasiswa baru yaitu SNMPTN , Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Mandiri (UM). SNMPTN diselenggarakan oleh pemerintah dengan kuota 50 persen, sisanya melalui SBMPTN dan UM.
Berbicara dihadapan peserta dari kalangan kepala dinas seSumut, Ibnu menuturkan, SNMPTN 2013 semua siswa berhak mendaftar sejauh mendapat rekomendasi dari sekolah, dengan begitu akses masuk ke perguruan tinggi negeri bagi generasi muda semakin terbuka.
Didampingi Pembantu Rektor I Prof Dr Khairil Ansari dan Kabag Humas Unimed Tappil Rambe, rektor mengatakan, pada dasarnya SNMPTN 2013 sistemnya hampir sama dengan SNMPTN jalur Undangan pada 2012. “Perbedaan terletak pada pihak sekolah yang akan merekomendasikan anak didiknya harus mengisi data sekolah dan siswa di Pusat Pangkalan Data Siswa dan Sekolah secara online,” ujarnya.
Disebutkannya, sekolah bisa merekomendasikan anak didiknya dengan tidak membedakan negeri atau swasta, terakreditasi atau tidak yang penting sekolah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NSPN) dan bagi peserta SNMPTN harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Sementera itu, PR1 Unimed Prof Khairil Ansari mengatakan, untuk pilihan PTN, tiap peserta dapat memilih paling banyak dua opsi PTN yang diminati. Jika memilih satu PTN saja, maka peserta bebas memilih PTN mana saja. Namun jika memilih dua PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal atau provinsi terdekat.
Sementara untuk program studi, peserta dapat memilih paling banyak dua program studi yang diminati pada masingmasing PTN. “Bagi yang memiliki prestasi di bidang non akademik, maka bisa melampirkan prestasinya dengan mengirim soft copi rekaman. Misalnya menari atau bermain musik bisa direkam dan dikirimkan sebagai lampiran,” tuturnya.
Ansyari menjelaskan syarat peserta SNMPTN 2013 mendatang adalah siswa SMA/SMK/MA yang mengikuti UN tahun ajaran 2013/2014 dan memiliki prestasi akademik di sekolah pada tiap semester. Kemudian siswa harus mengantongi rekomendasi dari kepala sekolah dan harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) serta terdaftar pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). ”Untuk PDSS ini, Kepala Sekolah yang akan mengisi. Nanti NISN dan password siswa akan dibagikan oleh sekolah untuk melakukan verifikasi,” ujarnya,
Pengisian PDSS akan dimulai tanggal 17 Desember8 Februari mendatang. Selanjutnya, peserta dapat memulai proses pendaftaran dengan memasukkan NISN dan password yang diterima dari sekolah. Jika telah selesai mendaftar maka peserta dapat mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN 2013.
Pendaftarannya dibuka pada 1 Februari8 Maret dan dilanjutkan dengan proses seleksi pada 9 Maret27 Mei. Hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Mei 2013 nanti. Dalam kaitan ini, rektor mengingatkan pihak sekolah diminta serius menangani dan menyikapi sistem baru.(m49)
sumber: waspadamedan