Wartawan Nyaris Tewas Diserempet Pengendara Avanza
IMANUEL SITEPU. STM HILIR. Kekerasan terhadap wartawan dalam menjalankan tugasnya sebagai social control sepertinya tidak ada hentinya. Buktinya, Muhamad Sulaiman (38), salah seorang wartawan kriminal terbitan Medan kembali mendapat teror dan nyaris tewas saat diserempet salah satu mobil jenis Avanza warna biru langit di jalan Talun Kenas – Tanjung Merawa, persisnya di Desa Tadukenraga (Kec. STM Hilir, Deliserdang) [Rabu 31/10 sekira Pkl. 12.00 Wib]
Peristiwa yang nyaris merengut nyawa wartawan itu, kata Sulaiman yang akrab disapa Laiman, berawal saat dirinya keluar dari rumah hendak melanjuti perkembangan pemberitaan terkait maraknya aksi pencurian buah sawit di lahan PTPN II Kebun Limau Mungkur areal 58. Tidak jauh dari kediamannya, terlihat salah satu mobil jenis Avanza warga biru langit yang ditumpangi 4 orang bertubuh gempal membuntutinya dari belakang dengan jarak diperkirakan 50 meter dari sepeda motor yang dikenderai Laiman. Anehnya, jelas Laiman, di saat lokasi sunyi, tiba-tiba mobil Avanza tersebut langsung tancap gas mengejarnya dari belakang dan nyaris menabraknya. Hal itupun diketahui karena tanpa sengaja Laiman melihat dari kaca sepion.
“Melihat gerak-gerik mobil Avanza itu mencurigakan dengan secara spontan sepeda motor yang saya kemudi langsung tancap gas. Kecurigaan saya mulai kuat, saat sepeda motor yang saya tunggangi dengan kecepatan tinggi, mobil Avanza tersebut juga ikut mengejar saya,” tutur Laiman.
Keberuntungan masih berpihak kepadanya. Saat aksi saling kejar, dirinya dapat menyelamatkan diri dengan mengarahkan sepeda motornya ke jalan areal PTPN II yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Bahkan, aku Laiman, dirinya sempat melihat keempat pria itu keluar dari mobil dan sempat mencoba mengejarknya sambil menenteng benda tajam. Karena kalut, Laiman yang merupakan wartawan Metro 24 Jam itu tidak sempat mengenali nomor polisi mobil Avanza tersebut.
Dikatakan Laiman, sebelum kejadian berlangsung, berbagai nomor pensel yang tidak termemori di Hp nya kerap menghubunginya. Dalam pembicaraan di telepon genggamnya, oknum tersebut meneror dan tidak segan-segan mengatakan kalau dirinya sebagai salah seorang ketua OKP yang tidak senang terkait pemberitaan lahan PTPN II Kebun Limau Mungkur.
“Jangan seenak perut saja menulis tentang masalah PTPN II khusnya di Kebun Limau Mungkur ya,” jelas Sulaiman mengulangi pembicaran mereka.
Atas kejadian tersebut, Laiman berencana akan melaporkan hal itu ke Poldasu. Namun, sebelumnya Laiman mengaku akan terlebih dahulu melakukan kordinasi dengan pihak perusahan tempatnya bekerja.
sumber : sorasirulo