SARJANA MASUK DESA, ‘NGAPAIN’?

SEMARANG, KOMPAS.com – Universitas Diponegoro (Undip) mendukung program Sarjana Membangun Desa (SMD) yang bertujuan untuk memberdayakan potensi masyarakat desa, khususnya di bidang peternakan.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Humas Undip, Agus Naryoso, di Semarang, Selasa (2/6). Agus menuturkan, program SMD sebenarnya telah diupayakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan Departemen Pertanian sejak 2007. Program tersebut bekerja sama dengan 22 universitas di seluruh Indonesia, salah satunya dengan Undip.

“Pada tahun 2007 dan 2008 fokus program SMD adalah melakukan pembinaan kelompok peternak sapi potong untuk mendukung program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS) 2010,” katanya. Tahun ini, tambah Agus, SMD ditujukan tidak hanya untuk memberdayakan para peternak sapi potong, namun diperluas meliputi unggas lokal, sapi perah, domba, serta kelinci.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Undip melalui Fakultas Peternakan juga mengadakan seleksi SMD sebagai salah satu perguruan tinggi pencetak lulusan sarjana dan ahli madya bidang peternakan.

“Sekitar 120 lulusan Undip telah mendaftarkan diri dalam program SMD dan seleksinya dilakukan dalam empat tahap yaitu seleksi administrasi, tertulis, presentasi dan seleksi calon kelompok peternak di lapangan,” tutur Agus.

Dekan Fakultas Peternakan Undip, Dr Joelal Achmadi, mengatakan, lewat program itu para peserta diharapkan dapat menjadi “agent of agricultural development” yang akan membina kelompok peternak.

“Setelah lolos seluruh tahapan seleksi mereka akan membuktikan kiprahnya dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapatnya selama kuliah untuk mengembangkan usaha budidaya ternak di kelompok binaannya,” tambah Agus. Selain itu, menurut Agus, berkaitan dengan perluasan cakupan program, program SMD juga ditujukan untuk mendukung program restrukturisasi perunggasan dan memperkuat program diversifikasi pangan hewani asal ternak.

Para peserta program SMD juga akan mendapatkan sokongan dana dari pemerintah dengan besaran sesuai dengan jenis komoditas yang diberdayakan. “Seorang SMD ditargetkan dapat meningkatkan pemberdayaan SDM, kelembagaan serta pengembangan usaha,” katanya.

Mengenai pengembangan usaha, Agus menambahkan, para peternak nantinya juga akan dibantu mengakses sumber permodalan, pengembangan produksi, akses pasar, kemajuan teknologi dan kerja sama dengan pihak lain.

“Program SMD sebenarnya tidak hanya difokuskan pada lulusan di bidang peternakan, namun juga mencakup lulusan di bidang kedokteran hewan, sementara jumlah keseluruhan SMD yang akan berkiprah pada tahun ini sebanyak 600 orang,” katanya.
sumber : kompas

This entry was posted in Berita dan Informasi Utk Takasima, Informasi AgriBisnis, Informasi Untuk Kab. Karo. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *