HANYA DI KARO: KERBO MEMILIKI HAK YANG SAMA (1/2 JOKE)

Siapa yang tidak kenal KERBO? Kerbo adalah sejenis hewan yang suka menolong membajak tanah/sawah dan juga dijadikan alat penarik beban seperti kereta.

Di tanah Karo dan di daerah Karo dataran rendah, kerbo juga merupakan  hewan yang digunakan untuk hal yang sama.

Coba saja perhatikan rumah adat Karo dipuncaknya terdapat kepala Kerbo dalam arti bahwa Kerbo merupakan yang sangat populer bagi masyarakat KARO dan juga bagian dari peradatan. Lihat gambar rumah adat Karo dengan puncak kepala kerbo.

Namun dalam hal ini kita sedang membicarakan seorang karo yang bernama KERBO PURBA (namanya Kerbo dan merganya PURBA), dia adalah seorang Karo yang menjadi pembahasaan di FB, mengapa namanya adalah KERBO?  Ini merupakan sesuatu yang menarik untuk di kaji, bahwa nama ORANG KARO SELALU MEMILIKI SEJARAH YANG TERKAIT DENGAN SAAT KELAHIRANNYA.  Dari diskusi diketahui bahwa Pak KERBO  PURBA ini adalah salah satu pendiri sebuah desa di dekat Berastagi bernama  PECEREN yang terkenal dengan berbagai makanan TAMU/non lokal yang HALAL  seperti wajik, cendol, bakso dll lihat link youtube.

Rumah Karo dengan Kepala Kerbo dipuncaknya

Rumah Karo dengan Kepala Kerbo dipuncaknya

Pada dasarnya ORANG KARO SANGAT AKRAB DENGAN LINGKUNGAN Dan pada umumnya sedari dulu menngunakan benda-benda alam sebagai nama anak-anaknya. Filosofi akan penamaan ini dapat di baca di link ini dan ini.   Nama KERBO  bisa saja karena keluarga Purba,1.  mereka memilki pertanian yang memanfaatkan Kerbo yang begitu rajin dan sangat membantu usaha keluarga. Atau ada yang berpendapat, 2. mungkin saja saat ingin dilahirkan orang tua sedang berada di kandang kerbo atua  3. orang tua sedang melakukan kegiatan yang terkait dengan KerbO. Ini sangat wajar karena pada umumnya hidup dengan usaha pertanian. Pertanian adalah bagian dari hidup orang karo.
KERBO PURBA Telah dikebumikan dengan damai di sini.

KERBO PURBA Telah dikebumikan dengan damai di sini.

KERBO PURBA Telah dikebumikan dengan damai di sini. Sumber SAPO HOLLAND NL

Gambar disebelah adalah BUKTI dari Alm KERBO PURBA, itu merupakan makamnya yang sengaja dikirim untuk disiskusikan sebagai keunikan dari PENAMAAN SUKU KARO.

Jika di kaitkan dalam posisi sebagai orang KARO, maka setiap orang akan mendapat giliran sebagai ANAK BERU (PENANGUNG JAWAB ADAT), sebagai SUKUT ( YANG SEDANG BERKUASA DALAM ADAT), dan sebagai KALIMBUBU ( SEBAGAI ‘TUHAN” LINK, YANG SELALU DIBUTUHKAN KONFIRMASI DAN PERTIMBANGANNYA).  Ini merupakan aturan main dalam SUKU KARO yang dikenal dalam RAKUT SITELU/ DIIKAT DALAM TIGA KESATUAN seperti yang diterangkan sebelumnya di link di atas.

Aturannya RAKUT SITELU secara umum adalah :

Anak beru ==> Sukut ==> Kalimbubu,  dalam arti sukut merupakan kalimbubu dari anak beru. Bayangkan saja jika ada Pak KERBO Purba dalam posisi Kalimbubu, maka dia memilki hak yang sama dengan dengan siapa saja……..maka dapat dibayangkan ketika Pak Kerbo Purba memberikan Perintah. Pak Kerbo: “Kepada  Anak Beru lakukan persiapan ini dan itu untuk acara adat hari sabtu ini”. (misalnya). Maka jawab anak beru dengan serentak: Kalimbubu kami KERBO PURBA, tugas yang anda berikan segera kami lakukan, terima kasih. Anak beru wajib mengucapkan terima kasih karena pada posisi ini Pak Kerbo Purba adalah kalimbubu/’TUHAN’ mereka. Demikianlah di KARO PAK KERBO PURBA MEMILKI HAK YANG SAMA.(Bhtrg)
sumber : kompasiana

This entry was posted in Cerita (Turi - Turin). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *