APA JADINYA JIKA ORANG KARO BERADAT BERMAIN SEPAK BOLA.. (JOKE)

Apa jadinya kalau orang Karo memakai Adatnya bermain Sepak bola:

Main bola atau berdiskusiMain bola atau berdiskusi

Karo mempunyai keunikan dalam Adat Budaya ini di kenal dengan R AKUT SITELU, ini seperti ikatan tiga sisi yang saling berhubungan……ada Kemompok Kalimbubu , ada Kelompok Sukut dan ada Kelompok Anak Beru. Kalimbubu adalah yang dihormati dan menjadi referensi, Sukut adalah kelompok yang melaksanakan kegiatan adat dan anak beru adalah kelompok yang bertangung jawab melaksanakan dan mengsukseskan acara adat.

Kelompok Kalimbubu ====> Sukut ===> Anak Beru, Kalimbubu  dihormati oleh Sukut, dan Sukut dihormati Anak beru dan Anak beru juga tentunya menghormati Kalimbubu dari Sukut karena Sukut merupakan Kalimbubu dari Anak Beru. lebih lanjut dapat dibaca di link ini. dan link ini

Singkat cerita pertandingan sepak bola dimulai:

Anak beru menyerang dan ketika sampai di depan gawang dan ternyata Kalimbubu adalah Kipernya, maka penyerang harus memberikan rokok dulu sebagai tanda penghormatan kepada Kalimbubu sebelum mengolkan ke gawang. Itupun kalau Kalimbubu merelakan gawangnya untuk digolkan. Kalau tidak harus dicari cara lain.

Anak beru bawa bola  ======> Kalimbubu Keepernya

Cara lain adalah Anak beru harus mengoffer bola dulu ke Seninanya Kalimbubu sipenjaga gawang itu (senina maksudnya sekelompok/sekerabat/sama-sama kalimbubu), lalu setelah di offer ke seninanya penjaga gawang/Kalimbubu maka  saat ingin mengolkan kegawang timbul masalah baru, karena  biasanya salaman dulu karena sesama sukut harus sejalanan (dalam bahasa karo sedalanan), akhirnya terpaksa ditanya dulu kesukut atau teman satu kelompok itu. Apakah aku boleh menggolkan gawang mu? Kalau penjaga gawang bilang boleh berarti bolehlah itu tetapi kalau tidak ya tidak jadi. Sehingga harus dicari cara lain.

Anak beru offer ke Kalimbubu, membawa  bola ============>  Sukut/senina Keepernya

Cara lain adalah mengoffer bola keKalimbubunya sipenjaga gawang, saat Kalimbubunya penjaga gawang yang membawa bola dan ingin menendang kegawang Anak berunya itu, biasanya malah penjawa gawang sebagai Anak beru akan menawarkan rokok sebagai kehormatan, dan akhirnya kalimbubu harus menerima rokoknya sebelum menendang bola kegawang anak berunya. Itupun kalau Kalimbubu ingat menendang kegawang, karena biasanya kalau sudah di kasih rokok biasanya ceritanya menjadi lain, misalnya cerita bagaimana harga jeruk, berapa hektar jerukmu, dimana anak-anak sekolah/ dalam bahsa karo bebere oleh Kalimbubu akhirnya ndak jadi mengolkan gawang.

sukut offer ke kalimbubunya, membawa bola ========> anak beru sebagai keepernya…

Pemain yang lainpun harus sabar menunggu sampai  kalimbubu selesai tanya jawab, lalu pertandingan akan dimulai lagi jika ada wasit, bisanya wasit akan bertanya mau main bola atau tugas adat (dalam bahasa Karo bisa dikatakan Kerja-kerja) yang artinya menjalankan tugas sesaui adat. HAhahahah.

Mungkin itulah alasannya mengapa orang Karo sangat jarang jadi pemain Bola Kaki, karena lebih banyak bertutur sapa dari pada melakukan lego-lego bola. Walaupun demikian bukan berarti orang Karo malas berolah raga, masih ingatkan Adven Bangun Juara Taekwondo Indonesia yang merangkap menjadi bitang Film.(Bhtrg)
sumber : kompasiana

This entry was posted in Cerita (Turi - Turin). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *