Puisi: AYAH BUNDA
Oleh: Lina Erlitna Tigan (Berastagi)
Ayah …
pernahkah terpikirkan olehmu,
betapa malunya kami anak-anakmu dengan ulahmu?
Bunda . . .
pernahkah terbayangkanmu,
betapa sengsaranya hidup anak-anakmu karena perbuatanmu?
Lihatlah wajah anak-anakmu, Ayah
Lihatlah deraian airmata anak-anakmu, Bunda
Betapa menderitanya kami anakmu, Ayah
Betapa sengsaranya hidup kami, Bunda
Semua hancur tiada tersisa
Semua sirna tanpa bekas
Yang ada hanya ada rasa malu dan tersisih dari sanak keluarga
Tak ada lagi harapan dan impian tuk meraih cita-cita kami
Kini Ayah harus meringkuk di penjara tuk menebus kesalahannya
Kini Bunda pergi entah ke mana merasa malu karena ulahnya
Yang tertinggal kami anak-anaknya yang menanggung beban penderitaan
Entah kapan ini semua berakhir
Masih adakah kebahagiaan tuk kami?
Ayah . . .
Bunda . . .
Hanya waktu dan Tuhan lah yang bisa menjawab
sumber : http://www.sorasirulo.net