TUTUR SIWALUH

Mjj”
Kami lebih setuju defenisi item 5 senina sipengalon seperti apa yang tertulis di wikipedi sbb.:
Senina Sepengalon atau Sendalanen, yaitu orang yang bersaudara karena mempunyai anak-anak yang memperisteri dari beru yang sama (menantu perempuan bersaudara).
Pertimbangan kami, senina jenis ini dalam pembicaraan pembicaraan adat selalu satu rangkaian dengan senina sipemeren dan siparibanen, yang mana mereka bersenina karena kalimbubunya sama. Kami melihatnya seperti urutan anak tangga sbb : Seorang yang bersenina sipengalon, putra mereka akan bersenina si paribanen dan cucu laki2 mereka akan bersenina sipemeren.
Bujur – Mjj.

Kaban
marginalkaban@yahoo.com
121.52.94.70

Submitted on 2012/04/06 at 9:30 pm | In reply to Kaban.

Terima kasih atas komentarnya…….. dan seperti ini yang kami harapkan selama ini agar kita dapat diskusi adat istiadat Karo, tapi kalau boleh saya ingin menjelaskan mengenai Senina Sepengalon dan Senina Sendalanen yang sebenarnya berbeda antara satu dengan yang lain dalam menjalankan adat istiadat Karo.
Berdasarkan pengamatan saya dalam menjalankan adat istiadat Karo di Jakarta, malah tegun Senina Sendalanen tersebut jarang diucapkan seakan-akan sama dengan tegun Senina Sepengalon….demikian juga di Medan dan di Taneh Karo Simalem tegun tersebut seakan-akan hilang.

Senina Sepengalon : dikelompokkan kepada mereka misalnya merga Sembiring, dimana beberena (keponakannya) bermarga Singarimbun bebere Sembiring mempersunting gadis bermarga Ginting, yang berarti sebelum dia berumah tangga kalimbubunya bermarga Sembiring (kalimbubu ulu emas), tapi kerena perkawinannya dengan gadis bermarga Ginting maka kalimbubunya bertambah yaitu bermarga Ginting (kalimbubu perdemui). Pada waktu pesta perkawinannya dengan kalimbubunya bermarga Ginting yang telah menerima tukur/ mahar dari keluarga merga Singarimbun, sebagian sekitar 11.000 s/d 12.000 rupiah diserahkan keluarga Ginting (penerima tukur/ mahar) melalui anak beru masing-masing dengan diikuti pesan bahwa keluarga Sembiring tidak hanya menerima ulu emas…. tapi juga menerima tukur/ mahar yang diterima keluarga Ginting dan untuk itu dipesankan agar pada waktu jam makan siang nanti agar datang kepada keluarga pihak Ginting untuk bersama-sama makan siang bersama. Sejak itulah, keluarga Sembiring dan keluarga Ginting telah mempunyai hubunga keluarga yang lebih erat yaitu menjadi “Senina Sepengalon Tukur”, karena merga Sembiring juga telah menrima tukur/ mahar dari keluarga Ginting.

Senina Sendalanen : dikelompokkan kepada yang bermarga Sembiring bebere Sitepu dengan misalnya bermarga Tarigan bebere Sebayang yang memersunting gadis bermarga Sitepu. Dimana gadis bru Sitepu (anak pamannya/ sudara laki ibunya) tersebut adalah “impal-na” dari bermarga Sembiring.
Karena perkawinan tersebut maka antara Sembiring dan Tarigan telah berubah tutur (kalau ada tutur sebelumnya) menjadi Senina Sendalanen, yang artinya marga Tarigan telah sendalanen erkalimbubu kepada merga Sitepu, yang mungkin saja selama belum ada perkawinan pihak Tarigan belum erkalimbubu kepada merga Sitepu. Sedangkan Sembiring sejak dilahirkan kedunia ini telah erkalimbubu kepada merga Sitepu (kalimbubu uluemas)
Bujur.

admin1001
sinabungjaya.com x
gurki@sinabungjaya.com
118.97.95.20

 

This entry was posted in Berita dan Informasi Utk Takasima, Diskusi Adat Istiadat. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *