KEMERIAHAN malam Natal Oikumene ditunggu-tunggu puluhan ribu jemaat. Sedikitnya 80 ribu umat Kristiani yang menghadiri acara yang dilangsungkan di Stadion Teladan, Rabu (28/12) . Ratusan penari yang terdiri dari siswa-siswi sekolah memeriahkan lapangan dengan pakaian merah dan topi Santa Claus.
Kidung pujian digaungkan bergema sampai keluar stadion. Acara Natal Oikumene itu diisi dengan drama, mulai dari penciptaan alam semesta, penciptaan Adam dan Hawa, manusia jatuh ke dalam dosa sehingga diusir dari Taman Firdaus. Dalam drama tersebut, manusia merindukan penyelamat dan Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel.
Setelah mendengar kabar dari malaikat Gabriel, Maria dan Yosef berangkat ke Betlehem. Lahirkan Sang Juruslamat di kandang domba Betlehem. Saat kelahiran Yesus, anak-anak yang berada di lapangan menarikan tarian Jingle Bells.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan bahwa perjalanan setiap insan tidak pernah luput dari tantangan. “Saya juga mengajak umat beragama untuk memperkuat solidaritas kerukunan antar umat beragama dan menggunakan kasih dalam setiap laku,” katanya.
“Peran sosial umat Kristiani untuk meningkatkan kesejahteraan guna mewujudkan masyarkat yang bersosial harus digalakan sedari dini. Menghilangkan tindakan kekerasan dan membangun hubungan antar umat beragama untuk meningkatkan tekad kasih yang bersifat optimis dan berfikir positif agar terealisasikan sebagai nilai Kristiani,” ungkapnya saat memberi kata sambutan.
Sesekali terlihat penari-penari yang juga mengenakan pakaian adat. Mulai dari pakaian adat Batak Toba, Batak Karo, Simalungun sampai pakaian adat Melayu.
Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengutarakan bahwa Sumatera Utara adalah miniatur Indonesia yang terlihat jelas keberagaman suku, agama, multietnik dan multi budaya. “Mari kita tingkatkan kebersamaan antar umat beragama dalam menjaga keanekaragaman dan menciptakan Sumatera Utara yang maju, mandiri dan sejahtera,” imbaunya.
Acara Natal Oikumene tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Kota Medan, namun saat acara dimulai, tampak juga rombongan masyarkat dari wilayah Deliserdang yang sengaja datang untuk memeriahkan acara Natal Oikumene yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 19.00 WIB.
Perayaan Natal tersebut tidak hanya dihadiri oleh umat Kristiani, namun tampak juga umat muslim yang mengenakan jilbab turut hadir dan mengikuti acara, tampak juga umat Hindu dan Buddha yang duduk saat acara berlangsung.
Ketua FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Sumut Maratua Simanjuntak mengatakan bahwa setiap manusia bersama-sama dan bertanggung jawab dalam melaksanakan kasih.
Dalam akhir acara, Ketua Panitia Natal Oikumene Parlindungan Purba berharap agar perayaan Natal Oikumene menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan. “Melalui perayaan Natal ini, kita berharap dapat mempererat tal persaudaraan antar umar beragama. Sehingga setiap umat yang mengenal Kristus Yesus dapat menjadi terang untuk Sumatera Utara,” ungkapnya.
Akhir acara juga ada pemberian ulos kepada Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, ulos tersebut menandakan tanda ikatan budaya, ikatan kasih dan tanda pengikat agar Indonesia tetap kukuh. Acara Natal Oikumene 2011 ditutup dengan pesta kembang api warna-warni ditembakkan ke atas.
sumber:http:// medan.jurnas.com