Moda transportasi kereta api (KA) mulai menyesuaikan ongkos jelang arus balik Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Untuk kelas eksekutif dan bisnis mengalami kenaikan dari Rp5 ribu sampai Rp10 ribu, sedang ekonomi masih normal.
Manager Humas PT KAI Divre I Sumut dan NA, Hasri mengungkapkan, kenaikan tarif berlaku mulai dari 23 Desember 2011 hingga 2 Desember 2012. ]
Selama Natal dan Tahun Baru 2012, tarif angkutan untuk kereta api kelas eksekutif jurusan Medan Rantau Prapat harga sebelumnya Rp 80.000 menjadi Rp 85.000 sedangkan kelas bisnis dari Rp 50.000 menjadi Rp 60.000.
“Jika dibandingkan dari harga tarif pada hari biasa dengan harga tiket saat Natal dan Tahun Baru, kenaikannya mencapai Rp10 ribu tetapi jika dibandingkan dengan tarif weekend harganya naik Rp5 ribu. Sementara kelas ekonomi harga tiketnya tidak ada perubahan untuk dewasa Rp14 ribu dan anak-anak Rp12 ribu.
Kemungkinan kenaikan ini hanya terjadi diperiode Natal dan Tahun Baru 2012 saja” katanya,Selasa (20/12)
Diperkirakan untuk pendapatan PT KAI Divre I Sumut dan NAD pada periode Natal Tahun Baru 2012 akan mengalami kenaikan 3% dari tahun sebelumnya. Total penumpang pada tahun lalu sebanyak 138.875 orang yang terdiri dari kelas eksekutif sebanyak 27.772 penumpang, bisnis 41.660 penumpang dan ekonomi 69.443 penumpang.
Hasri menjelaskan, untuk mendukung Natal dan Tahun Baru 2012, PT Kereta Api Divisi Regional I Sumatera Utara mengerahkan sarana yang siap operasi di antaranya, lokomotif sebanyak 27, 63 gerbong dan 2 set KRDI.
“Nantinya akan ada penambahan gerbong di hari-hari tertentu seperti Jumat, Sabtu dan Minggu sekitar tiga sampai empat gerbong. Untuk setnya, perhari disediakan 12.972 tempat duduk,” ujarnya.
Demi keamanan dan kenyamanan penumpang, tuturnya, selama Natal dan Tahun Baru, pihak PT KAI bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk berjaga di setiap stasiun.
“Untuk memantau dan mengawasi angkutan Natal dan Tahun Baru 2012, ada 8 posko yang sudah disiapkan. Yakni, stasiun besar Medan, Binjai, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Siantar, Rantau Prapat dan Tanjung Balai,” paparnya.
sumber:http:// medan.jurnas.com