LASKARY ANDALY JADIKAN KOPI INDONESIA SEBAGAI SOUVENIR

[JAKARTA] Putri Kopi Indonesia 2011 Laskary Andaly Metal Biticaca siap menjadikan kopi Indonesia menjadi souvenir atau oleh-oleh. Hal itu dikarenakan tingkat konsumsi kopi sudah menjadi suatu kebutuhan sehari-hari. Banyak yang suka dan sudah mendunia.

”Dari kopi itulah, saya bisa mempromosikan pariwisata Tanah Air Indonesia ke tingkat dunia dan menjadikan salah satu souvenir baik untuk wisatawan mancanegara maupun nusantara. Hal itulah yang akan saya lakukan nanti saat mengikuti pemilihan World Queen of Coffee 2011 di Kolumbia mendatang,” ujarnya kepada SP di Jakarta, Rabu (5/10).

Namun, untuk mensukseskan keinginannya itu, gadis asal Toraja tersebut siap mensosialisasikan agar masyarakat setempat siap menjadikan kopi sebagai buah tangan saat tamu berkunjung. Dijelaskan, mungkin selama ini belum terpikir untuk menjadikan kopi sebagai souvenir.

Selama ini orang Indonesia mungkin meremehkan kualitas kopi negeri sendiri.

Padahal sebenarnya kualitasnya sangat bagus. Maka dari itu, perlu dilakukan dengan promosi yang baik, dan masyarakat Indonesia pun bisa menghargainya produk lokal seperti jenis arabika dan robusta yang berkualitas tinggi. begitu juga dengan kopi luwak Indonesia telah dikenal dan sangat digemari oleh konsumen di seluruh dunia sebagai kopi termahal.

”Masyarakat luar negeri saja justru minum kopi Indonesia, karena memang bagus. Contohnya saja Starbuck yang didalamnya banyak produk lokal Indonesia dari berbagai daerah. Makanya kita harus mengenali produk kita sendiri. Mungkin selama ini kita salah memilih kopi yang berkualitas rendah, seperti kopi instan. Cobalah kopi arabika, karena kopi lokal dengan kualitas terbaik,” ungkap wanita berambut panjang itu.

Menurutnya, kopi yang terbaik adalah kopi hitam, seperti kopi Gayo, kopi Lintong (Sumut), kopi Lampung, kopi Bali, kopi Toraja dan lainnya. Sayangnya selama ini, kopi yang berkualitas baik, justru lebih banyak diekspor ke luar negeri atau diimpor dengan kemasan merek luar, sehingga harganya terlalu mahal untuk masyarakat Indonesia.

Jadi bisa dibilang rakyat Indonesia sendiri kesulitan mendapat kopi berkualitas baik. Wanita yang biasa disapa Mela itu, biasanya menyukai kopi Toraja tempat kelahirannya.

Kopi kesukaannya itu dikirim dari kampungnya. Namun setelah menjadi Putri Kopi 2011 ia memiliki kesempatan untuk mencoba kopi dari berbagai pelosok nusantara.

”Mungkin selama ini aku sombong, ternyata kopi daerah Indonesia lainnya juga enak-enak dan bercita rasa tinggi. Kini saya tidak fanatik lagi dengan kopi Toraja. Sekarang tergantung mood saja, kalau ingin kopi yang berenergi tinggi minum dari Papua atau Mandailing, tetapi kalau ingin light kopi asal Jawa atau Bali saja yang agak manis. Saya lebih bangga minum kopi Indonesia daripada kopi luar negeri,” tutur dia.

Kegemarannya minum kopi itu, membuat ia berani mencoba segala kopi dengan merasa khas dari lidah saat minum. Secara teknis baiknya gunakan air panas 80-90 derajat celcius, dan jangan air mendidih. Ia terbiasa dengan kopi tubruk dan tanpa gula dan susu. Atau hanya dengan susu saja. Jadi yang terasa dari kopinya.

” untuk itu jadilah peminum kopi yang cerdas dengan memilih-milih minum kopi baik dari aromanya, maupun wanginya saat diseduh air panas. Jadi mendingan tidak minum kopi daripada minum kopi yang tidak enak dan mementingkan agar mata tetap melek,” ucap Mela. [H-15]
sumber: http://www.suarapembaruan.com

This entry was posted in Informasi AgriBisnis, Informasi Untuk Kab. Karo. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *