ITA APULINA. DOLATRAYAT (Sora Sirulo, Maret-April 2011). Restorasi rumah adat Karo di Desa Melas beberapa waktu lalu melibatkan banyak pemuda Karo dari berbagai kalangan. Selain dari Tabloid Sora Sirulo, Sanggar Tinuang dan Sanggar Seni Sirulo beberapa mahasisswa berbagai perguruan tinggi turut serta dalam restorasi itu.
Sebut saja misalnya dari organisasi Mitra Kekelengan (MK) STT Abdi Sabda Medan. “Kami datang kemari setelah melihat publikasi melalui facebook. Selain merasa bagian dari Karo, kami juga ingin turut serta dalam restorasi ini walau belum bisa berbuat banyak,” kata Em Swarintha Sinulingga mahasiswa STT Abdi Sabda jurusan Theologia yang juga sekaligus Ketua Mitra Kekelengen, yang datang bersama seorang pengurus MK lainnya.
Beberapa mahasiswi Unimed dari berbagai jurusan seperti Senirupa, Sejarah, PGSD, Olah Raga, dlsb datang sejak hari pertama karena simpati dengan teman-teman mereka yang terlibat dalam restorasi ini. Mereka sama sekali tidak tergabung dalam organisasi manapun yang terlibat dalam restorasi.
“Kami sudah mengikuti sejak awal gerakan pengumpulan koin ini. Kebetulan teman-teman mengatakan kita bergotongroyong dan menyediakan kebutuhan sendiri tanpa merepotkan warga desa. Selain ikut berpartisipasi, anggap aja berwisata dan bersenang-senang,” tutur Lince Hutabarat yang kemudian di lapangan langsung dihunjuk menjadi koordinator logistik.
Lain lagi dengan Amri Depari, Ketua Karang Taruna Desa Melas. Sebelum hari H, beberapa kali tim pendahulu melakukan koordinasi ke Desa Melas dan banyak melibatkan Karang Taruna. Awalnya Amri tidak berani menjamin berapa banyak Karang Taruna yang dapat terlibat dalam restorasi karena sibuknya pekerjaan mereka di ladang.
“Mungkin tidak banyak yang hadir nantinya, sekarang sedang musimnya banyak pekerjaan di ladang, tapi akan kami usahakan tetap ada Karang Taruna yang hadir,” begitu Amri awalnya. Saat pelaksanaan, setiap hari Karang Taruna hadir dengan jumlah yang tidak sedikit. Tidak ada pekerjaan restorasi yang mereka tinggalkan. Bahkan soal urusan logistikpun mereka ikut membantu.
Selain membantu pekerjaan, Karang Taruna juga ikut menyediakan berbagai kebutuhan. Selain sayur mayur, Amri menyumbangkan bambu miliknya untuk keperluan restorasi. Selain bambu Amri, beberapa warga turut menyumbang bambunya. sumber : http://www.sorasirulo.net