Entah karena budaya guyub yang sangat kental atau terbiasa “manja”, kita ingin dilayani dalam segala sesuatu sehingga tingkat kemandirian orang Indonesia dalam hal jalan-jalan kurang membanggakan. Turis Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, sangat khas: datang naik bus-bus besar, pakai baju seragam, didampingi pemimpin rombongan dan foto bersama dengan spanduk besar di depan objek wisata.
Rombongan turis asing jalan-jalan dipimpin pemandu wisata. Foto: Tempo/Kink Kusuma Rein
Jalan-jalan bersama rombongan tur memang begitu. Saat melihat objek wisata pasti berbondong-bondong ke sana-sini, dan berebut foto-foto. Memang kita dapat melihat lebih banyak, tapi masing-masing dengan waktu yang sedikit.
Sementara jalan-jalan sendiri tanpa ikut tur pun membutuhkan persiapan yang lebih ribet yang tidak bisa dilakukan semua orang. Padahal ada tempat-tempat tertentu yang lebih efisien dikunjungi secara kelompok dibanding sendiri. Bisa jadi karena izin masuknya tidak mudah didapat atau biayanya jadi mahal jika datang secara perorangan.
Sebelum Anda menentukan apakah akan ikut tur atau pergi sendiri, simaklah beberapa bahan pertimbangan di bawah ini:
1. Aturan setempat
Jika Anda seorang perempuan dan ingin ke Arab Saudi, misalnya, pergi dengan tur adalah pilihan yang lebih efisien. Mengingat di Arab Saudi, perempuan harus datang dengan muhrim, sudah pasti Anda tidak mungkin datang sendirian. Kalaupun Anda tidak ada masalah soal muhrim, mengurus visa juga tidak mudah karena banyaknya orang yang memohon visa, terutama saat musim ramai seperti Ramadan.
2. Kondisi geografis
Beberapa tempat memiliki kondisi geografis yang sulit atau kekurangan sarana transportasi publik. Contohnya bila Anda ingin island hopping (menjelajahi pulau-pulau) di daerah Wakatobi. Di sana, letak pulau-pulaunya berjauhan dan angkutan kapal hanya menjangkau pulau-pulau tertentu. Alhasil Anda harus sewa kapal untuk ke sana-sini dengan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, akan lebih mudah dan efisien bila Anda datang bersama kelompok, jadi bisa patungan biaya transportasinya.
3. Rencana perjalanan
Perhatikan dengan seksama rencana perjalanan yang ditawarkan paket tur. Sering kali agen perjalanan membuat paket dengan banyak tempat kunjungan — padahal tempat-tempat tersebut terletak dalam satu kawasan. Sebagai contoh, agen perjalanan menyebutkan nama beberapa pantai yang sebenarnya berdekatan. Maka cari tahu peta lokasi. Jika rencana perjalanan banyak merujuk ke tempat-tempat dengan lokasi berdekatan dan mudah dicapai, lupakan ikut tur karena lebih baik Anda pergi sendiri.
4. Kurang persiapan
Persiapan yang memadai adalah kunci menuju perjalanan seru. Persiapan di sini maksudnya adalah informasi tentang destinasi menyangkut lokasi wisata, akomodasi dan transportasi. Daripada ngotot pergi sendiri kemudian bingung hendak apa setelah sampai tujuan — atau ternyata sulit mencapai lokasi yang Anda mau, tur adalah solusi yang tepat. Anda tidak harus ikut tur dari tempat asal, malah lebih murah jika bergabung dengan tur lokal di tempat tujuan.
5. Tipe wisata
Bila Anda ingin pergi ke tempat-tempat yang membutuhkan keleluasaan waktu, sebaiknya Anda pergi sendiri. Terutama jika Anda tergolong orang yang gemar mengamati hal-hal kecil secara mendetail seperti relief bangunan. Hal yang sama juga berlaku bagi Anda yang suka bergaul dengan penduduk lokal. Selain waktu yang terbatas, tur juga mewajibkan pesertanya untuk selalu dalam kelompok. Nggak enak kan, lagi asyik mengagumi relief, Anda dipanggil kembali ke bus.
Kalau dengan tips di atas Anda masih bingung menentukan mau ikut tur atau pergi sendiri secara mandiri, carilah rekan perjalanan dan biarkan dia yang mengambil keputusan. oleh : Trinity sumber : http://id.travel.yahoo.com