Tabir pembunuhan Wahyuni boru Simangunsong kian menunjukkan titik terang. Mobil Kijang Innova BK 1356 JH milik pegawai BRI Syariah Jalan S Parman Medan ini ditemukan di dekat peternakan ayam di Kecamatan Talun Kenas- Deliserdang, Selasa (9/8).
Saat ditemukan, plat mobil korban sudah diganti dengan BK 1738 KM untuk menghilangkan jejak. Data diperoleh Jurnal Medan, mobil itu ditinggalkan seorang pria berperawakan tegap dan berusia sekitar 47 tahun.
Pria itu datang ke lokasi peternakan ayam milik Kadim Bancin di Dusun I Tungkusan, Desa Tadukanraga, Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deliserdang untuk menitipkan mobil, Kamis (4/8) sore sekitar pukul 17.15 WIB lalu.
“Katanya ada banyak razia di Jalan Talun Kenas-Tanjungmorawa, makanya dia tinggalkan mobilnya. Dia janji akan datang tiga hari lagi mengambil mobilnya,” ujar warga yang minta namanya jangan disebutkan.
Beberapa menit kemudian, seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R datang menjemput pria itu. “Perempuannya berkulit putih dan menggunakan helm tertutup, mereka pergi ke kawasan Tanjungmorawa,” sambungnya lagi.
Karena sudah lewat tiga hari dan tidak diambil, warga lantas melaporkan mobil misterius itu ke Polsek Talun Kenas. Sepasukan polisi dipimpin Kanit Reskrim Iptu Muhammad Yunus Tarigan SH lalu mengamankan mobil tersebut dengan membuka bannya.
Karena mirip dengan mobil Wahyuni boru Simangunsong, pegawai BRI Syariah Kota Medan yang dibunuh, penemuan itu segera dilaporkan ke Poldasu. Hari itu juga, tim dari Poldasu dan Polresta Medan tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Penyelidikan langsung dipimpin Kapolres Deliserdang AKBP Wawan Munawar SiK, Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto didampingi Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Anggoro Wicaksono SH SiK serta Kasat Intelkam AKP Sucipto Samosir dan Kapolsek Talun Kenas AKP Julianus Tarigan.
Ditemukannya mobil Wahyuni ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Heru Prakoso kepada wartawan. “Mobil korban ditemukan dua karyawan peternak di pinggiran jalan. Namun nopol (BK) aslinya sudah berubah untuk menghilangkan jejak,” jelas Heru.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Yoris Marzuki mengatakan, mobil korban dititipkan dua laki-laki dan seorang perempuan. “Kondisi mobil masih rapi, tidak berantakan dan bersih, kita masih telusuri,” ujarnya usai berbuka puasa, Selasa malam.
Mantan Kapolsekta Medan Baru ini mengaku, belum mengetahui identitas pelaku. “Belum, belum ada kita masih melakukan pengembangan lagi,” jelasnya. Dalam kesempatan itu, Yoris mengungkapkan, saat ditilang, korban sempat berkomunikasi dengan ajudan Wakapolresta Medan Briptu Alfatah. Namun 45 menit kemudian, ponselnya tidak bisa dihubungi lagi.
Lalu pukul 23.00 WIB, dalam statusnya di Blackberry Messenger (BBM), teman korban mendapat pesan jika Wahyuni berada di rumah sakit. “Kita belum tahu apakah polisi yang menyetop tersebut yang membawa korban atau bukan. Kita masih akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap hal tersebut,”ucapnya.
Supaya tidak lupa, Wahyuni Boru Simangunsong (26) yang tinggal di Gang Damai, Kompleks Waikiki, Kelurahan Kampung Lalang, Medan ditemukan tewas mengenaskan di bawah jembatan di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir pada Jumat siang lalu. Wajah korban seluruhnya dibalut dengan lakban, sementara tangan dan kakinya diikat.
Diduga setelah dibunuh, korban dijatuhkan dari atas jembatan oleh pelaku yang menggondol mobil Kijang Innova beserta barang berharga korban lainnya.
Wahyuni yang merupakan alumni Fakultas Pertanian USU tersebut, diduga menjadi korban penculikan dan perampokan. Jenazah Wahyuni telah dimakamkan di Pemakaman Dusun Manggis Payageli, Medan Sabtu (6/8) sore.
sumber: http://medan.jurnas.com