Terkait mutasi terhadap 108 kepsek SDN, SMPN dan SMAN se-Kota Binjai baru-baru ini, ratusan guru yang tergabung pada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berunjukrasa ke Pemko setempat, Selasa (9/8).
Dalam orasinya, para pendemo meminta walikota Binjai menghentikan segala bentuk pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan Dinas P dan P Binjai. Selain itu, mereka juga menolak kehadiran kepala sekolah (kepsek) yang baru dilantik karena diduga terindikasi terlibat pungli.
“Ada indikasi sogok-meyogok, karena kami memiliki rekaman jual-beli jabatan guru. Kita upayakan kasus ini sampai ke polisi,” kata Ketua PGRI Binjai Lasiono, Selasa (9/8).
Para pendemo diterima Sekdako Iqbal Pulungan MAP di depan pagar besi Pemko Binjai.
Usai berorasi di Pemko Binjai, para pendemo bergerak menuju kantor DPRD setempat. Di kantor wakil rakyat itu, perwakilan guru diditerima puluhan anggota DPRD Binjai. Setelah menyampaikan keluhannya, anggota DPRD Binjai berjanji akan memanggil Kadis P dan P Binjai Anang Dwi Wibowo yang saat ini berada di Bali. Selanjutnya, para pendemo membubarkan diri dengan tertib.
sumber: http://medan.jurnas.com