Mantan Bupati Simalungun John Hugo Silalahi sedang dihadapkan pada dua persoalan. Di satu sisi, anggota DPRD Sumut itu harus rela melaporkan anak kandungnya Holpu Alexander Silalahi ke Mapoleres Simalungun karena mencuri dua sepeda motor miliknya.
Tapi di satu sisi, John Hugo sangat bersuka cita karena putrinya dr Siska Silalahi yang baru diwisuda dari Fakultas Kedokteran USU bercita-cita membangun rumah sakit di Marihat.
Kemarin pagi, John Hugo Silalahi terlihat akrab berbicang-bincang di Kedai Kopi Morsun Marpaung dengan pendiri RS Horas Insani dr Polentyno Girsang. Di situ Jurnal Medan juga ikut “nimbrung.”
Sembari menikmati kopi khas Siantar, John Hugo menceritakan niat putrinya akan membangun rumah sakit swasta.
Pembicaraan keduanya sampai pada tahap berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun ruang operasi standar untuk rumah sakit. Polentyno memberi taksasi mencapai lebih Rp1 miliar.
Lokasi bangunan, kata Hugo, sudah ada. Yakni rumahnya yang di Marihat. Bangunannya juga sudah ada sebagian, tinggal menambah kamar dan perbaikan ruang operasi. Sedangkan laus tanah kurang lebih 7000 meter.
“Wah..kalau seluas itu, sampai 7000 meter, itu sudah sangat layak. Lokasinya juga sangat strategis di pinggir jalan besar. Saya sangat mendukung kalau itu dijadikan rumah sakit,” kata Polentyno.
Dalam perbincangan itu, tak sedikitpun wajah Hugo memperlihatkan rasa keprihatinan. Padahal sehari sebelumnya, dengan berat hati Hugo harus melaporkan anaknya Alex ke Mapolres Simalungun dalam kasus pencurian dua sepeda motor milik keluarga.
Sepertinya, cita-cita mulia putrinya telah mengobati rasa luka di hatinya. Dalam perbincangan dengan dr Polentyno, Hugo terlihat sangat serius. Bahkan, Hugo dalam perbicangan itu kepada putrinya sudah berpesan, bersedia membangun rumah sakit di Marihat, tapi ada beberapa persyaratan yang harus dan wajib dipenuhi.
Paling utama adalah, memberikan pelayanan perobatan biaya murah kepada para pasien, terutama para pasien keluarga kurang mampu. Permintaan Hugo ini langsung disambut positif putrinya.
“Saya benar-benar bangga dengan putri saya yang kuliah sendiri di Medan. Saya awalnya sangat kuatir, bagaimana seorang perempuan menjaga diri dari banyaknya godaan. Tapi ternyata, nilai ujiannya sangat bagus. Setelah itulah saya semakin percaya, walau dia perempuan ternyata bisa menjaga diri sungguh-sungguh untuk belajar meraih gelar dokternya,” ujar Hugo.
Hugo juga menyampaikan keprihatinannya soal betapa mahalnya biaya berobat di Indonesia, terutama di Sumut. Dia mencontohkan, saat Hugo berobat ke Penang hanya mengeluarkan uang Rp3 juta sudah termasuk penginapan dan transport. Tapi berobat penyakit yang sama di Sumut biayanya membengkak sampai Rp10 juta. Soal pelayanan juga sangat memprihatinkan.
Namun, Rabu (3/8) ketika Jurnal Medan menguhubungi Hugo via telepon mempertanyakan kenapa mengadukan anaknya ke polisi? “Maaf ya, saya no comment lah soal itu,” jawabnya singkat.
Dalam kasus ini, Hugo melaporkan anaknya Alex karena mencuri dua sepeda motor Yamaha dari garasi rumahnya. Bukti pengaduan itu ada pada LP No 311/VI/2011? SU/ Simal. Diancam Pasal 362 dan 372 KUHP tentang Pencurian dalam Keluarga.
sumber: http://medan.jurnas.com