BAHAYA, BERENANG DENGAN PERUT KENYANG

LANGSUNG beraktivitas atau berolahraga seusai makan akan membuat perut terasa tidak nyaman, apalagi jika olahraganya adalah berenang. Menurut penelitian, berenang dalam kondisi perut kenyang dapat meningkatkan risiko mati tenggelam.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Tokyo Womens’s Medical University mengungkap bahwa jeda waktu antara makan dengan berenang berhubungan dengan risiko kematian. Makin pendek jedanya, makin besar risiko terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan kematian.

Para peneliti mengungkap hal itu setelah menganalisis 536 kasus kematian yang terjadi antara April 2000 hingga Desember 2007. Analisis dilakukan berdasarkan hasil autopsi yang mengungkap kondisi dan penyebab kematian yang dialami oleh para korban.

Kondisi yang diamati antara lain kadar alkohol dalam darah serta residu atau sisa makanan padat di dalam perut korban yang teramati dengan mata telanjang. Adanya residu makanan padat menunjukkan bahwa korban mengonsumsi makanan tidak terlalu lama sebelum tewas.

Di antara kasus kematian akibat faktor kecelakaan, sebanyak 79,4 persen atau sekitar 27 dari 34 kasus terjadi dalam kondisi perut terisi penuh makanan. Artinya sebagian besar kasus kecelakaan yang mengakibatkan korban mati tenggelam masih berkaitan dengan aktivitas makan sesaat sebelumnya.

Sementara dari 111 kasus kematian yang diduga bermotif upaya bunuh diri, 51 kasus di antaranya dilakukan dengan cara menenggelamkan diri. Sebanyak 43,1 persen kasus bunuh diri yang dilakukan dengan cara menenggelamkan diri terjadi dalam kondisi perut penuh.

Berdasarkan persentase pada kasus tenggelam karena kecelakaan dengan persentase pada kasus bunuh diri, maka kondisi isi perut lebih berkaitan dengan kematian saat korban tenggelam yang tidak disengaja. Pada kasus bunuh diri, isi perut tidak berpengaruh karena upaya mengakhiri hidup bisa dilakukan kapan saja.

“Penelitian ini membuktikan apa yang sudah kami yakini selama ini, berdasarkan pengamatan kasus per kasus,” tulis Prof Peter Venesis dalam sebuah editorial di jurnal Medicine, Science and the Law seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Selasa (26/7).
Prof Venesis mengungkap, kondisi perut kenyang meningkatkan risiko mati tenggelam dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut.

1. Rasa kenyang memicu mintahan isi perut saat tenggelam, yang jika menyumbat kerongkongan dapat menyebabkan sesak napas.
2. Aliran darah terpusat di perut untuk menjalankan proses pencernaan, sehingga otak kekurangan darah dan mudah kehilangan kesadaran.

Selain kondisi isi perut, penelitian ini juga mengungkap bahwa kadar al­ko­hol dalam darah turut meningkat­kan risiko mati tenggelam. Makin ting­­­gi kadar alkohol dalam darah, makin besar risiko terjadinya kecelakaan saat berenang yang dapat memicu kematian. n
Detik | Jakarta | Jurnal Medan
sumber: http://medan.jurnas.com

This entry was posted in Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *