Tindakan brutal anggota geng motor membuat pemangku keamanan kota ini geram. Polresta Medan berikrar akan merazia sejumlah tempat mangkal mereka karena sudah meresahkan warga.
Sebagai langkah awal, sepasukan polisi berpakaian preman akan disebar untuk mengawasi gerak-gerik semua geng motor di Medan. “Kita segera meminimkan ruang gerak geng motor agar tidak terjadi lagi pada Minggu kemarin. Semua anggota geng motor akan diawasi,” tegas Kasat Reskrim Polresta Medan, AKP M Yoris Marzuki di ruang kerjanya, Senin (25/7).
Mantan Kapolsekta Medan Baru ini juga mengajak masyarakat yang menjadi korban geng motor untuk segera melapor ke polisi terutama polsek setempat.
“Lapor kalau ada kejadian sehingga tidak ada lagi korban. Silahkan hubungi 0821 6244 4418 apabila melihat aksi brutal geng motor,” ucapnya. Terpisah, pengamat kriminologi dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Nursarini Simatupang mengatakan, banyaknya remaja menjadi anggota geng motor karena bisa mengontrol diri sendiri.
“Mudah terpengaruh dan masih belia sehingga mau mengikuti hal tersebut, meski tahu itu salah dan mengganggu masyarakat. Ini terjadi karena kurang perhatian dari keluarga dan dorongan dari kawan-kawan,” jelas Nursarini.
Dalam kesempatan ini, Nursarini meminta agar warga memperhatikan anaknya yang menginjak remaja baik di rumah mau pun di luar. Ini penting untuk mencegah tindakan negatif yang merugikan jiwa sendiri maupun dari orang lain.
“Masyarakat juga harus aktif melaporkan aktifitas geng motor yang merugikan kepada polisi,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, Minggu dinihari (24/ 7), puluhan anggota geng motor mengamuk dan memukuli dua remaja di Jalan AH Nasution (asrama Haji) sampai kritis.
Mereka bahkan berani menyerang anggota Patra Brimob yang sedang melakukan patroli. Aksi itu tentu saja membuat polisi geram dan memburu mereka malam itu juga.
Warga yang terganggu juga berkeluaran untuk melakukan balas dendam. Lima anggota geng motor berhasil diringkus yang terdiri dari Mangiring Sinaga (22), warga Jalan HM Joni Medan Denai, Edi Ginting (19) warga Jalan Jamin Ginting Pasar 6, Teguh (17) warga Jalan Bawang No 13 Perumnas Simalingkar, Indra (21) warga Simpang Sumber Padang Bulan, dan Leonardo Manalu (20) warga Medan Denai.
Bowo | Medan | Jurnal Medan
sumber: http://medan.jurnas.com