Selain memiliki nilai historis yang sangat tinggi di Samosir, pasar Pangururan memendam sejuta potensi untuk peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat sekitarnya.
Setelah Samosir yang terletak di tengah Danau Toba menjadi sebuah kabupaten sendiri, sejak saat itu peran pasar Pangururan yang semula hanya pasar kecamatan berubah menjadi pasar kabupaten. Keberadaannya sangat vital bagi masyarakat, terutama dalam menyokong denyut nadi perekonomian Kabupaten Samosir.
“Namun dilihat dari kondisinya, pasar ini relatif masih kurang tertib, kotor dan kumuh. Para pegadang terus meluber ke bahu jalan. Akibatnya, seperti pasar tradisonal, yaitu membuat kemacetan lalu lintas pada jam padat kendaraan,” kata Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon didampingi Wakil Bupati Ir Mangadap Sinaga saat dimulainya Pembangunan Revitalisasi Pasar Tradisional Onan Baru Pangururan yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan.
Sebelumnya, Mangindar Simbolon mengatakan, dilihat dari konsepnya Mendag RI mengakui pasar tradisional Pangururan sangat layak menjadi salah satu pasar percontohan dan merupakan pasar yang paling maju dari 10 pasar tradisional yang akan direvitalisasi di berbagai daerah di Indonesia.
Kadis Koperindag Samosir Drs Jasmin Limbong dalam laporannya mengatakan, pembangunan dan pembinaan pengelolaan pasar Pa-ngururan yang bersumber dari anggaran Kemendag RI ini akan diplot sebagai salah satu pasar percontohan dari 10 pasar percontohan yang akan dibangun di Indonesia. “Revitalisasi dilakukan untuk mewujudkan pasar tradisional rakyat yang bersih, aman dan nyaman dikunjungi ini bisa direplikasi di tempat-tempat lain,” kata Jasmin Limbong.
Tetty Naibaho | Samosir | Jurnal Medan
sumber: http://medan.jurnas.com