Puluhan marinir tampak hadir dalam keramaian. Bukan karena ada kerusuhan, melainkan ikut pawai Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) yang dilepas secara resmi oleh Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dari Jalan Pelabuhan II simpang Kampung Salam Belawan, Kamis (21/7).
Arak-arakan yang memeriahkan ulang tahun ke-40 MABMI ini menempuh jarak sekitar 5 kilometer dengan membawa balai raksasa dihiasi bendera berisi puluhan telur angsa serta 100 kilogram pulut kuning serta tepak sirih yang menggambarkan etnik Melayu memiliki kesantunan.
Pawai juga diiringi marching band Gita Jala dari Perguruan Hang Tuah Belawan.
Pada kesempatan itu, Gatot mengajak masyarakat Melayu menjadikan momentum 40 tahun lahirnya organisasi MABMI untuk memberikan kontribusi yang lebih baik dalam membangun Sumatera Utara, khususnya Kota Medan dan terlebih wilayah utara.
“Keberadaan MABMI sebagai komponen masyarakat yang memiliki budaya yang tinggi mampu memberikan kontribusi dalam membangun daerah ini,” ujar Gatot.
Diakuinya, masing-masing daerah memiliki daya saing di era global saat ini. Karena itu, ia mengajak komunitas masyarakat Melayu yang kini masih dipimpin Datuk Sri Lelawangsa H Syamsul Arifin tersebut punya daya saing ke luar tetap mendapat perhitungan di tingkat internasional.
Ketua PC MABMI Medan Belawan, H Irfan Hamidi yang memprakarsaia pawai mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Chairul Anwar | Medan | Jurnal Medan
sumber: http://medan.jurnas.com