PERILAKU MENYETIR BURUK SAMA DENGAN PENYAKIT

MENYETIR dengan cara ugal-ugalan tak hanya bisa membahayakan diri sendiri tapi juga orang lain. Untuk itu perilaku menyetir yang buruk sebaiknya disamakan dengan suatu penyakit yang harus didiagnosis sebelum seseorang mengemudikan kendaraan.

Dr Jin Huiqing dari China melakukan studi selama 3 tahun untuk mencoba mencaritahu mengapa beberapa pengendara lebih rentan mengalami kecelakaan dibanding orang lain. Karenanya ia membuat program keselamatan jalan sehingga bisa menurunkan angka kematian di lalu lintas.

Dr Jin mempelajari ribuan catatan dari supir bis, van dan taksi di China melalui tes neurologis (saraf) serta melakukan pemeriksaan sampel darah. Sejak tahun lalu Dr Jin telah mencoba menemukan penanda gen bagi seseorang yang mengemudi dengan buruk.
“Mobil memang bisa dipasang dengan sabuk pengaman, kantung udara (air bags) dan alat pelindung lainnya. Tapi orang-orang yang mengemudi juga harus dikontrol agar ia bisa menyetir lebih baik lagi,” ujar Dr Jin, seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (19/7).

Dr Jin mengidentifikasi penyebab kecelakaan adalah faktor psikologis pengemudi seperti senang mengambil risiko dan waktu merespons yang rendah ketika sedang stres. Kondisi ini yang harus dikontrol oleh para pengemudi agar ia bisa mengemudi dengan lebih baik.

Jin melakukan pendekatan dengan melibatkan pelatihan menggunakan simulator, kamera pengintai untuk memantau jalanan jika ada masalah serta tes pada layar pengemudi. Dae­rah Jinan telah menggunakan sistem ini dan menda­patkan penurunan angka kematian lalu lintas hingga sepertiganya.

Selain itu pengemudi bis dan taksi juga melakukan serangkaian tes fisik dan psikologis seperti tes kemampuan memperkirakan kecepatan, bagaimana caranya bereaksi dengan rangsangan yang kompleks, penglihatannya di malam hari serta sikap dan persepsinya terhadap keselamatan dan bahaya.Nantinya pengemudi akan diberitahu apa kekurangannya dan apa yang harus diperbaiki, misalnya jika ia gagal pada tes mengemudi di malam hari, maka ia tidak boleh mengemudi saat gelap.

“Di China setiap harinya diperkirakan ada lebih dari 300 orang meninggal di jalan, kondisi ini setara dengan kecelakaan 1 pesawat Boeing 747 setiap harinya. Jadi masalah ini merupakan hal yang serius,” ujar Ann Yuan, direktur Global Road Safety Partnership di China.

Untuk itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengetahui apakah seseorang layak mengemudikan kendaraan atau tidak. Hal ini untuk mengurangi angka kecelakaan dan kematian di lalu lintas.

Detik | Jakarta | Jurnal Medan
sumber: http://medan.jurnas.com

This entry was posted in Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *