MALAM MINGGUAN DI KABANJAHE

Sesak, panas, penuh asap rokok, sempit, pengap, membuat mual, entah apa lagi yang bisa aku gambarkan mengenai suasana naik angkutan “Sinabung Jaya”. Selama ini, kalau naik angkutan umum dari Medan ke Kabanjahe atau sebaliknya, aku masih naik Sinabung Jaya saja. Belum pernah naik Sutra atau Borneo. Awal-awal dulu setiap pulang ke rumah di Kabanjahe dan akan ke Medan naik Sinabung..perasaan pusing dan malas sudah lebih dulu menggerogoti diri. Tapi lama-lama, sudah mulai beradabtasi, dan waktu 2 jam jarak tempuh juga waktu yang lama lagi bagiku. Aku selalu membandingkan dengan jarak tempuh Bandung-Jakarta, yang sering aku jalani dan gak pake acara nginep kalau ada acara di Jakarta. Juga aku bandingkan dengan jarak tempuh dayeuh kolot ke Dago (STTTelkom ke ITB) di Bandung yang juga jarak tempuhnya sekali jalan bisa sampai 1,5 jam. Pengalaman ini yang membuat, rasanya biasa aja sering-sering pulang pergi Medan-Kabanjahe. Paling membingungkan teman kerja di Banda, jarak Banda Aceh – Medan juga bagiku bukan jarak yang jauh. Waktu tempuh 10 jam naik bus, sudah biasa aku jalani..dan aku tetap segar aja. Mungkin semangat yang ada di kalbu kali ya, yang bisa membuat aku masih semangat aja.

Besok akan kembali di Banda Aceh, senang banget bisa malam mingguan di Kabanjahe. Besok aku akan kembali ke duniaku dan mulai fokus untuk melakukan kerjaan dengan baik. Puji Tuhan, semangatku sudah kembali. Dan kerinduan untuk melayani dan melakukan yang terbaik di Banda sudah lagi membakar hatiku.

Tuhan, ajar aku menggunakan hari-hari yang singkat ini.
Diposkan oleh Nomi br Sinulingga

This entry was posted in Jelajah Objek Wisata Karo. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *